Langsung ke konten utama

Pewarnaan graf

PEWARNAAN GRAF
1.    Latar belakang

            Indonesia memilki banyak universitas, baik yang negeri maupun swasta. Universitas ini dijadikan oleh pemuda-pemudi Indonesia sebagai tempat untuk menuntut ilmu yang lebih tinggi yang sering orang menyebutnya adalah perkuliahan. Dalam perkuliahan ini pasti ada yang namanya mata kuliah. Mata kuliah inilah yang membuat seorang mahasiswa beraktivitas dikampus, namun sering kita lihat permasalahan dalam penyusunan jadwal kuliah seperti pada waktu dan ruangan yang sering terjadi benturan antara kelas dan semester yang lain. Oleh karena itu, penjadwalan kuliah harus di susun denbgan baik agar tidak terjadi tabrakan jadwal baik dalam hal ruangan maupun waktu.
            Salah satu cabang teori graf yang digunakan untuk menyelesaikan masalah ini adalah dengan menggunakan pewarnaan graf (graph coloring). Pewarnaan graf yaitu pemberian warna pada elemen graf yang akan dijadikan subjeck dalam memahami suatu permasalaha . Contohnya pewarnaan graf dalam permasalahan penyusunan jadwal kuliah di kampus khusus di masing-masing jurusan. Ada 3 hal yang harus diperhatikan salam pewarnaan graf yaitu :
·         Pewarnaan titik (vertex)
·         Pewarnaan sisi (edge)
·         Pewarnaan wilayah (region)

2.    Tujuan

            Tujuan dari pewarnaan graf adalah untuk memudahkan dalam menyusun suatu jadwal perkuliahan dimasing-masing jurusan di kampus tertentu agar tidak terjadi tabrakan jadwal perkuliahan seperti waktu dan ruangan. Karena, sering kita lihat bahwa seringt sekali terjadi tabrakan jadwal perkuliaahn yang mengakibatkan mahasiswa menjadi kesuliatan untuk beraktivitas dikampus. Selain itu pewarnaan graf juga bisa untuk hal lainnya seperti jadwal ujian, jadwal pelajaran disekolah, jadwal jam kerja dan sebagainya.
            Maka dari itu dilakukanlah pewarnaan graf sehingga penygusunan jadwal kuliah, jadwal ujian, penyusunan jam kerja dan sebagainya tersusun rapid an berwarna menarik.

3.    Langkah-langkah pewarnaan graf

            Sebelumnya kita bisa melihat dari
Dan inilah langkah-langkah yang legih lengkap lagi :
Ø  Mengumpulkan data seperti data penjadwalan kulia, ruang kuliahdan sebagainya.
Ø  Mengelompokkan data seperti : penjadwalan mata kuliah yang terdiri atasa mata pelajaran dan kelas.
Ø  Setelah mengumpulkan data dan mengelompokkannya, kita dapat membuat data tersebut dalam bentuk graf. Contoh : penjadwalan mata kuliah.
Ø  Lalu kita dapat melakukan pewarnaan pada graf tersebut. Dengan memperhatikan langkah-langkah berikut :
(pewarnaan pada busur)
a.       Urutkan semua titik dari yang terbesar hingga terkecil
b.      Cari titik dengan drajat terbesar
c.       Beri warna pertama pada salah satu busur di titik tersebut.
d.      Untuk busur kedua pada titik yang sama carilah warna yang berbeda dengan kata lain setiap yang bersisian warna harus berbeda.
e.       Lalu kita lihat pada titik yang lain jika busur tidak bersisian dengan titik pertama maka busur itu boleh diberi warna yang sama seperti warna pada busur dititik pertama.
f.        Lalku hitung bilangan kromatinnya.
(pewarnaan pada simpul)
a.       Buatlah data dalam bentuk table supaya gampang dalam melihat ketetanggaannya
b.      Urutkan semua titik dari yang terbesar hingga terkecil
c.       Cari titik dengan drajat terbesar
d.      Cari simpul yang tidak bertetangga dengan simpul lain lalku beri warna yang sama dengan simpul yang pertama jika bertetangga beri warna yang berbeda dengan simpul pertama.
e.       Laku pilih, drajat terbesar dari yang ke dua setelah yang pertama.
f.        Selanjutnya lakukan seperti langkah yang diatas hingga drajat yang paling sedikit.
g.       Setelah itu tentukan nilai kromatinnya.

4.       Contoh :
Contoh 1 (menetukan jadwal kuliah antara mata kuliah ,kelas dan ruangan pada hari senin )

Note : contoh 1 ini dengan busur yang diwarnai







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengembnagan dan Manfaat Media Cetak, Visual dan Storyboard.

A.     Media Cetak 1.       Pengertian Media Cetak Media pembelajaran berbasis teks cetak ( print out ) adalah berbagai media penyampai pesan pembelajaran dimana terkandung teks (bacaan) dan ilustrasi-ilustrasi pendukungnya. Berbagai bentuk media pembelajaran jenis ini contohnya: buku teks pembelajaran, majalah, buku kerja, LKS, guntingan koran; majalah, leaflet, brosur, dan sebagainya. 2.     karakteristik media pembelajaran berbasis cetak Berbagai penelitian telah dilakukan tentang penggunaan media pembelajaran berbasis teks cetak (print out) ini meliputi penggunaannya dalam kaitan dengan desain yang material yang digunakan, tampilan fisik (warna, bentuk, dsb), hingga rancangan konten yang ada di dalamnya. Berdasarkan berbagai penelitian-penelitian tersebut telah ditentukan karakteristik media pembelajaran berbasis cetak ( print out ) yang baik meliputi: ·          Pengorganisasian , meliputi struktur dan format dengan pengurutan tertentu dan memiliki kejelasan ( clarity )

Faktorisasi bilangan bulat dan kekongruenan

Faktorisasi Bilangan Bulat 1.1.    Bilangan Prima 1.1.1. Defenisi Bilangan Prima Bilangan bulat p > 1 dikatakan prima jika ia hanya mempunyai pembagi p dan 1. Dengan kata lain bilangan prima tidak mempunyai pembagi selain dari 1 dan dirinya sendiri. Berdasarkan definisi ini, 1 bukanlah bilangan prima. Bilangan prima terkecil adalah 2 yang merupakan bilangan genap. Sedangkan bilangan prima lainnya, seperti 3 ; 5 ; 7 ; 11 ; …. semuanya bilangan ganjil. Ingat, sebaliknya bilangan ganjil belum tentu prima; misalnya 9 ganjil tapi bukan prima. Bilangan bukan prima seperti 4 ; 6 ; 8 ; 9 ;…. disebut bilangan komposit. Bila n komposit maka ia dapat dinyatakan sebagai n = ab dimana a; b 2 Z; 1 < a < n; 1 < b < n . Sebelum membahas teorema tentang bilangan prima, terlebih dahulu dijelaskan istilah saling prima. Dua buah bilangan dikatakan saling prima jika faktor persekutuan terbesar (FPB) dari dua bilangan tersebut adalah 1. Istilah lain dari saling prima adalah kompr

Himpunan

   Himpunan adalah sebuah kumpulan dari beberapa objek baik itu benda abstrak maupun benda real (nyata) yang dapat didefenisikan dengan jelas. Artinya benda-benda tersebut jelas adanya dan memiliki keterangan yang jelas.  A. Penyajian Himpunan  1. Enumerasi (berhingga)    Enumerasi adalah menuliskan semua elemen himpunan yang bersangkutan diantara dua buah tanda kurung kurawal. Biasanya suatu himpunan diberi nama dengan menggunakan huruf  kapital maupun dengan menggunakan simbol-simbol lainnya. Contoh: Himpunan Y berisi dari empat anggota yaitu 3,4,5 dan 6 yang dapat ditulis Y={3,4,5,6} 2. Simbol baku    Simbol baku digunakan untuk mendefenisikan himpunan yang sering digunakan, antara lain: P= himpunan bilangan bulat positif = {1,2,3,...} N= himpunan bilangan asli = {1.2...} Z= himpunan bilangan bulat = {...,-2,-1,0,1,2,...} Q= himpunan bilangan rasional R= himpunan bilangan riil C= himpunan bilangan kompleks Contoh: A={X|X>5, X ? bil. Z} A={..,1,2,3,4}  3. Diagram