Langsung ke konten utama

Pembuktian teorema

Teorema 1
a.       Jika y, a є  R dengan y + a = a, maka y = 0
b.      Jika z dan b ≠ 0 є R dengan z.b = b, maka z = 1
c.       Jika a є R, maka a.0 = 0
Bukti Teorema 1:
a.       Jika y, a є  R dengan y + a = a, maka y = 0
y   = y + 0………………………sifat eksistensi є 0 (A3)
= y + ( a + (-a) )…………….sifat invers pada penjumlahan (A4)
= (y + a) + (-a)..…………….sifat asosiatif pada penjumlahan (A2)
y   = a + (-a)  …………….…….sifat invers pada penjumlahan (A4)
= 0
Maka y = 0

b.      Jika z dan b ≠ 0 є R dengan z.b = b, maka z = 1
z   = z . 1 ……………………….sifat eksistensi є 1 (M3)
= z . (b.1/b) …….……….........sifat invers pada perkalian (M4)
= (z . b). 1/b ……………..……sifat asosiatif pada perkalian (M2)
z   = b . 1/b  ………….……….….sifat inversi pada perkalian (M4)
= 1
Maka z =1

c.       Jika  a є R, maka a . 0 = 0
a . 0          =  a . ( 1 + (-1) ) …….....sifat invers  pada penjumlahan (A4)
= (a.1) + ( a . (-1) ) …….sifat distributif (D1)
=  a + ( a . (-1))..………..sifat identitas pada penjumlahan
=  a + ((-1) . a) ………....sifat komutatif perkalian (M1)
=  a + (-a)  ……………..sifat inversi penjumlahan (A4)
= 0
Maka a.0 = 0
Teorema 2
Jika a,b є R sehingga a + b = 0, maka b = -a
Bukti teorema 2:
a.       Jika a,b є R sehingga a + b = 0, maka b = -a
b   = b + 0 ………………….sifat eksistensi є 0 (A3)
= b + ( a + (-a) )………...sifat invers pada penjumlahan (A4)
= ( b + a ) + (-a)  ……….sifat asosiatif pada penjumlahan (A2)
= ( a + b ) + (-a) ………..sifat komutatif pada penjumlahan (A1)
b   = 0 + (-a) ……………….sifat eksistensi є 0 (A3)
= -a

Maka b = -a

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengembnagan dan Manfaat Media Cetak, Visual dan Storyboard.

A.     Media Cetak 1.       Pengertian Media Cetak Media pembelajaran berbasis teks cetak ( print out ) adalah berbagai media penyampai pesan pembelajaran dimana terkandung teks (bacaan) dan ilustrasi-ilustrasi pendukungnya. Berbagai bentuk media pembelajaran jenis ini contohnya: buku teks pembelajaran, majalah, buku kerja, LKS, guntingan koran; majalah, leaflet, brosur, dan sebagainya. 2.     karakteristik media pembelajaran berbasis cetak Berbagai penelitian telah dilakukan tentang penggunaan media pembelajaran berbasis teks cetak (print out) ini meliputi penggunaannya dalam kaitan dengan desain yang material yang digunakan, tampilan fisik (warna, bentuk, dsb), hingga rancangan konten yang ada di dalamnya. Berdasarkan berbagai penelitian-penelitian tersebut telah ditentukan karakteristik media pembelajaran berbasis cetak ( print out ) yang baik meliputi: ·          Pengorganisasian , meliputi struktur dan format dengan pengurutan tertentu dan memiliki kejelasan ( clarity )

Faktorisasi bilangan bulat dan kekongruenan

Faktorisasi Bilangan Bulat 1.1.    Bilangan Prima 1.1.1. Defenisi Bilangan Prima Bilangan bulat p > 1 dikatakan prima jika ia hanya mempunyai pembagi p dan 1. Dengan kata lain bilangan prima tidak mempunyai pembagi selain dari 1 dan dirinya sendiri. Berdasarkan definisi ini, 1 bukanlah bilangan prima. Bilangan prima terkecil adalah 2 yang merupakan bilangan genap. Sedangkan bilangan prima lainnya, seperti 3 ; 5 ; 7 ; 11 ; …. semuanya bilangan ganjil. Ingat, sebaliknya bilangan ganjil belum tentu prima; misalnya 9 ganjil tapi bukan prima. Bilangan bukan prima seperti 4 ; 6 ; 8 ; 9 ;…. disebut bilangan komposit. Bila n komposit maka ia dapat dinyatakan sebagai n = ab dimana a; b 2 Z; 1 < a < n; 1 < b < n . Sebelum membahas teorema tentang bilangan prima, terlebih dahulu dijelaskan istilah saling prima. Dua buah bilangan dikatakan saling prima jika faktor persekutuan terbesar (FPB) dari dua bilangan tersebut adalah 1. Istilah lain dari saling prima adalah kompr

Himpunan

   Himpunan adalah sebuah kumpulan dari beberapa objek baik itu benda abstrak maupun benda real (nyata) yang dapat didefenisikan dengan jelas. Artinya benda-benda tersebut jelas adanya dan memiliki keterangan yang jelas.  A. Penyajian Himpunan  1. Enumerasi (berhingga)    Enumerasi adalah menuliskan semua elemen himpunan yang bersangkutan diantara dua buah tanda kurung kurawal. Biasanya suatu himpunan diberi nama dengan menggunakan huruf  kapital maupun dengan menggunakan simbol-simbol lainnya. Contoh: Himpunan Y berisi dari empat anggota yaitu 3,4,5 dan 6 yang dapat ditulis Y={3,4,5,6} 2. Simbol baku    Simbol baku digunakan untuk mendefenisikan himpunan yang sering digunakan, antara lain: P= himpunan bilangan bulat positif = {1,2,3,...} N= himpunan bilangan asli = {1.2...} Z= himpunan bilangan bulat = {...,-2,-1,0,1,2,...} Q= himpunan bilangan rasional R= himpunan bilangan riil C= himpunan bilangan kompleks Contoh: A={X|X>5, X ? bil. Z} A={..,1,2,3,4}  3. Diagram